Perbedaan dan perbandingan R22, R410A dan R32
Refrigeran atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Freon" (merk dagang) mempunyai jenis yang berbeda-beda. Penggunaannya pun berbeda antara jenis yang satu dengan jenis refrigerant yang lain.
Untuk membedakan jenis refrigeran dapat dilihat dari kode warna dan tulisan identitas nomer refrigeran pada tabungnya. (Baca artikel "Warna Tabung Refrigeran")
Refrigerant R-22
R-22 termasuk kedalam kelompok refrigerant HCFC yang awal kemunculannya dimaksudkan untuk menggantikan R-12 yang masuk kedalam kategori kelompok CFC.
Kelompok Refrigeran CFC merupakan jenis refrigerant yang dulu banyak digunakan di tahun 90an namun karena dampaknya yang merusak ozon maka penggunaanya dilarang dan digantikan dengan jenis HCFC.
Seiring perkembangan zaman dan beberapa penelitian yang menemukan bahwa kelompok HCFC juga berdampak terhadap pemanasan global maka produksinya pun telah dihentikan, namun sisa produk R-22 yang masih ada dipasaran masih boleh digunakan.
Berikut ini karakteristik Refrigerant R-22 :
- Kode Warna Tabung : Hijau Muda (Light Green)
- Titik didih pada tekanan 1 atmosfir : -40,8 °C
- Titik beku pada tekanan 1 atmosfir : -160 °C
- Tekanan penguapan pada -15 °C adalah 28,3 psi
- Tekanan pengembunan pada 30 °C adalah 158,2 psig
- Memiliki kalor laten uap 100, 6 Btu/lb pada titik didih
- Mempunyai kemampuan dielektrik yang besar
- Memiliki kemampuan bercampur dengan minyak pelumas pada tekanan rendah terutama di evaporator.
- Dapat menyerap air sebesar tiga kali Iebih besar dari R -12
- Memiliki sifat tidak korosif terhadap logam seperti besi, tembaga, aluminium, kuningan, baja dan lain-lain.
- Tidak memiliki racun, tidak berbau dan mudah dideteksi apabila mengalami kebocoran
Refrigerant R-410A
R-410A masuk kedalam kelompok refrigerant zeotropic yaitu merupakan campuran dari R-32 dan R-125. Refrigerant ini bersifat tidak merusak ozon sehingga R-410A dikembangkan untuk menggantikan R-22 sebagai bahan pendingin AC Ruang.
Namun dikarenakan kapasitas pendingin dan tekanan dari R-410A lebih tinggi dari R-22 maka R-410A tidak diperbolehkan digunakan sebagai retrofit (pengganti) refrigerant dari peralatan pendingin yang sebelumnya menggunakan R-22.
Refrigerant R-410A harus dipergunakan pada sistem baru yang sesuai dengan karakteristiknya. R-410A digunakan pada pendingin ruang (AC) jenis inverter. Selain itu karena R-410A ini merupakan refrigerant campuran (R-32 + R-125) maka pada saat pengisiannya posisi tabung dianjurkan untuk dibalik.
Berikut karakteristik dari R-410A :
- Kode Warna Tabung : Merah Muda (Pinkish-Red)
- Titik didih pada tekanan 1 atmosfir - 51,53°C
- Suhu kritis 72,50°C
- Tekanan kritis 4,95 Mpa
- Tidak beraroma
- Jernih dan tidak berwarna
- Tidak mudah terbakar
R-32 termasuk kedalam kelompok refrigerant HFC yang ramah lingkungan (tidak merusak lapisan ozon). Refrigerant R-32 mulai digunakan di Indonesia sekitar Januari 2015 untuk bahan pendingin pada AC ruang.
R-32 bertujuan untuk menyempurnakan kembali refrigerant R-410A agar mengurangi pemanasan global. R-32 memiliki tekanan yang cukup tinggi dibanding pendahulunya R-22. Namun R-32 mampu terbakar walaupun masih dalam kategori Flammability rendah.
Berikut karakteristik dari R-32 :
- Kode Warna Tabung : Biru (Blue)/ Merah Muda (Pink)
- Titik didih pada tekanan 1 atmosfir - 51,70°C
- Titik beku pada tekanan 1 atmosfir - 136,00°C
- Suhu kritis 78,20°C
- Tekanan kritis 5,80 Mpa
- Tidak beraroma
- Jernih dan tidak berwarna
- Dapat terbakar
Perbandingan antara R-22, R-410 dan R-32
Jenis Refrigerant |
Kelompok | ODP | GWP | Cooling Index |
Flammability |
---|---|---|---|---|---|
R-22 | CFC | 0.05 | 1810 | 100 | Tidak |
R-410A | Zeotropic/ Campuran |
0 | 2090 | 92 | Tidak |
R-32 | HFC | 0 | 675 | 160 | Rendah |
- Refrigerant R-410A merupakan refrigerant campuran/azzeotropic sehingga disebut juga refrigerant Non-Tunggal
- Refrigerant R-22 memiliki potensi perusakan Ozon (ODP) sebesar 0,05 sehingga sudah tidak boleh diproduksi lagi.
- Refrigerant R-32 paling ramah lingkungan dibanding R-22 maupun R-410A karena memiliki GWP yang paling rendah
- Refrigerant R-32 memiliki index dingin yang paling tinggi sehingga bagus untuk kinerja AC dalam mendinginkan ruangan
- Refrigerant R-32 memiliki potensi dapat terbakar dibanding R-22 dan R-410A, namun jangan khawatir karena hal ini bukan berarti AC mudah meledak dan membuat rumah kebakaran.
- R-22 digunakan untuk AC Non-Inverter yang diproduksi sebelum tahun 2015
- R-410A digunakan untuk AC Inverter
- R-32 digunakan untuk AC Non-Inverter maupun AC Inverter (beberapa merk) yang diproduksi mulai tahun 2015
Telah disebutkan di atas bahwa R-410A merupakan refrigerant Non-tunggal/ Campuran. Sehingga pada saat melakukan pengisian refringerant ini, posisi tabung harus dibalik agar refrigerant yang masuk berbentuk cair (Liquid) dan kompressor dalam keadaan mati (off). Refrigerant bentuk cair dimasukkan sesuai dengan berat yang tertera pada nameplate.
Pada refrigerant campuran seperti R-410A refrigerant penyusunnya (R-32 + R-125) akan bercampur sempurna pada saat berbentuk cair. Sedangkan apabila refrigerant yang keluar berbentuk gas, maka refrigerant penyusun yang memiliki titik didih yang paling rendah akan keluar terlebih dahulu baru kemudian disusul oleh refrigerant penyusun lain yang memiliki titik didih lebih tinggi.
Sehingga yang terjadi adalah komposisi refrigerant akan berubah yang berakibat temperature-pressure relationshipnya maupun thermal propertiesnya akan berubah. Hal ini akan mengakibatkan turunnya performa mesin pendingin. Disamping itu juga tekanan kerja sistem akan sulit untuk ditentukan karena adanya pergeseran hubungan antara temperatur dan tekanannya.
Sedangkan untuk R-22 dan R-32 yang merupakan refrigerant tunggal, pada saat pengisian posisi tabung bebas karena tidak menjadi masalah dengan masuknya refrigerant bentuk cair atau gas. Yang perlu diperhatikan hanya di saluran mana harus mengisi refrigerant cair dan dimana harus mengisi refrigerant berbentuk gas.
Perbedaan Tekanan Refrigerant
Berikut ini dapat kita lihat perbedaan tekanan dari R-22, R-410 dan R-32 :
Refrigerant | Tekanan Suction |
---|---|
R-22 | 70 - 80 psi |
R-410A | 130 - 140 psi |
R-32 | 130 - 140 psi |